Dikisahkan dahulu ada
seorang raja dari Persia. Saat itu raja sedang merasakan lapar, dan dia
langsung memerintahkan juru masak untuk memasak makanan kesukaannya. Setelah memasak,
tiba-tiba saat dia menghidangkan makanannya di atas meja ada setetes makanan
yang jatuh ke atas meja makan raja. Lalu raja itupun melihat dan murka besar
kepadanya.
Hanya karena masalah tukang
masak itu menjatuhkan setetes makanan, dengan murkanya raja memutuskan untuk
memberikan hukuman dengan hukuman mati. Tukang masak itu terkejut mendengar
raja menjatuhkan hukuman tersebut. Padahal beliau sangat menjaga kemuliaan Rajanya
dan selalu mempersembahkan pelayanan yang diberikan dengan tulus.
Tapi yang lebih mencengangkan, tukang masak itu tidak langsung minta ampun dan permohonan maaf kepadanya. Dia langsung mengambil bejana dan menaruh beberapa makanan di bejana tersebut lalu melemparkannya semua ke atas meja makan raja.
Melihat kejadian dan perlakuan
tukang masak tersebut dihadapan raja, raja itu sangat murka sekali kepadanya
dengan wajah yang sangat geram. Sampai mempunyai rasa tidak ada ampun baginya.
Raja itu pun berkata
kepadanya “apa yang membuatmu melakukan hal seperti ini. Kamu tahu bahwa aku
tadi telah menjatuhkan hukuman mati bagi mu hanya karena setetes makanan saja.”
Dengan murka nya raja mengatakan kepadanya. Seakan-akan dia tidak terima
dengan hukuman tersebut yang diputuskan raja. Raja Persia itu merasa seperti
tidak di hargai olehnya. Bahkan hukuman mati pun tidak cukup baginya.
Saat raja itu marah kepadanya,
tukang masak itu menjawab apa yang dikatakannya “aku sangat malu jika banyak
orang tahu bahwa raja menjatuhi hukuman mati kepadaku hanya karena masalah
setetes makanan saja, sungguh aku ingin mempersembahkan pelayananku kepadamu. Dengan
hati-hati aku bersikap sopan dan tulus melayanimu, karena kekeliruan tangan ku
engkau telah menjatuhkan hukuman mati kepadaku. Aku tidak ingin raja ku tidak
semena-mena memberikan hukuman mati kepada ku hanya karena setetes makanan. Aku
melakukan hal tersebut agar setimpal diantara hukuman mu dan perlakuan ku. Aku ingin
orang lain mengetahui bahwa engkau pantas memutuskan untuk menjatuhi hukuman
mati kepada atas perbuatan ku yang sangat lancang sepertiku.”
Tukang masak itu sangat
menjaga kemuliaannya dan tidak ingin Rajanya di labelkan raja yang semena-mena
dan otoriter, memberi hukuman tidak setimpal dengan apa yang telah diperlakukan
olehnya. Mendengar ucapan tukang masak tersebut, raja Persia itu malu dan
mengampuninya karena sikapnya yang sangat baik hati. Bahkan raja itu memberikan
hadiah kepadanya.
Walaupun raja mendapatkan
perlakuan tersebut dari tukang masak, raja sangat terinspirasi olehnya karena beliau
mengetahui bahwa dia sangat tulus memberikan pelayanan kepadanya.
Dalam kisah ini, menerangkan
bahwa jangan menilai dan mengambil kesimpulan secara tergesa-gesa karena sesungguhnya
setiap masalah yang didapat pasti ada makna yang tersirat didalamnya. Apalagi langsung
men-judge dan menghukumi atas emosi sendiri tanpa ada dasar yang jelas
kecuali hawa nafsu.
Tukang masak
sangat mengabdi sekali dengan sang raja, bahkan dalam hatinya, raja yang dia
cintainya tidak ingin di nilai buruk oleh orang lain walaupun dia di ancam
dengan hukuman mati. Dia rela dirinya di hukum mati karena ingin menutupi
keamarahan raja yang sangat arogan. Segala apapun dia lakukan dengan Ikhlas dan
tulus melayani raja.
Jangan pernah
menghukumi seseorang secara arogan, pahami dulu dan klarifikasi apa yang
terjadi dengannya. Berperilakulah dengan ramah dan sopan santun, dalam
menyelesaikan masalah. Balaslah dengan penuh kebaikan dan keikhlasan
Teruslah dalam
bersikap baik dan sopan santun kepada siapapun, meskipun kamu tidak disukai
olehnya dan dalam ancaman olehnya. Kebaikan akan terus menang dan kegelapan
akan kalah dengan sinar yang terang benderang.
Terima Kasih
Posting Komentar untuk "Sopan Santun Akan Menyelamatkanmu"